Arsitektur perangkat lunak merupakan struktur sebuah sistem, yang meliputi elemen perangkat lunak, sifat (property) yang tampak dari elemen itu, serta relasi di antara elemen-elemen tersebut (Bass et al dalam Krafzig et al, 2004). Sifat yang tampak misalnya fungsi apa saja yang disediakan oleh elemen, bagaimana kinerjanya, bagaimana penanganan kesalahannya, sumber daya apa saja yang digunakan.
Menurut Erl (2009), ada tiga elemen yang saling berkaitan erat ketika berbicara tentang arsitektur perangkat lunak. Pertama adalah arsitektur teknologi, yaitu desain fisik dari suatu perangkat lunak. Kedua adalah infrastruktur teknologi, yaitu lingkungan pendukung yang termasuk di dalamnya perangkat keras dan perangkat lunak. Ketiga adalah perangkat lunak itu sendiri. Berikut adalah diagram sederhana yang memperlihatkan keterkaitan ketiga elemen tersebut.
Istilah “arsitektur” berasal dari istilah yang digunakan pada bidang konstruksi bangunan. Sebuah bangunan memiliki desain fisik yang digambarkan dalam cetak biru arsitektur (architecture blueprint) atau disebut juga spesifikasi arsitektur. Suatu bangunan berada dalam lingkungan tertentu. Lingkungan ini bisa memberikan dukungan ataupun tidak terhadap bangunan tersebut. Sebagai contoh, bangunan perumahan yang dididukung oleh sarana transportasi, pembangkit tenaga listrik, dan sistem pembuangan limbah. Lingkungan pendukung inilah yang disebut infrastruktur. Agar bangunan dapat memanfaatkan infrastruktur tersebut, desain fisiknya harus mengintegrasikan berbagai infrasturktur tadi ke dalam arsitekturnya. Oleh karena itu, spesifikasi arsitektur sebuah bangunan haruslah memperhatikan infrastruktur di sekitarnya. Begitu juga dengan perangkat lunak, rancangan arsitekturnya harus memperhatikan infrastruktur di mana perangkat lunak ini akan ditempatkan.
0 komentar:
Posting Komentar